JAGARAGA,
adalah sebuah desa yang terletak + 12 km sebelah timur Kota Singaraja,
yang berada pada ketinggian + 100 s/d 150 meter diataspermukaan laut.
Awal
nama Desa Jagaraga adalah Jagat Sari yang berarti daerah hamparan bunga,
wilayah Jagat Sari sebenarnya wilayah 2 (dua) desa yang terdahulu ada yaitu
Desa Menyali disebelah selatan dan Desa Bungkulan disebelah utara. Data-data
peninggalan desa-desa tersebut masih ada sekarang ini yaitu antara lain : Pura
Puseh Menyali, yang berada disebelah timur Pura Dalem Desa Pakraman Jagaraga,
sedangkan Pura Subak Bungkulan, yang berada disebelah barat Pura Dalem Desa
Pakraman Jagaraga.
Perubahan
nama dari Jagat Sari menjadi Jagaraga, berawal dari kejadian hilangnya penari
rejang dewa yang berada paling terakhir pada setiap upacara piodalan di Pura
Puseh Menyali, melalui suatu pengamatan yang seksama, diketahuilah penari
rejang dewa itu diambil oleh seorang pertapa
digoa sebuah lereng tukad/sungai gelung sangsit dekat banjar abasan,
yang mana petapa tersebut memperaktikkan ajian ilmu hitam penguat raga melalui
darah seorang gadis perawan.
Untuk
menjaga keselamatan diri masing-masing warga/penduduk Jagat Sari disekitar pada
masa itu agar selalu mawas diri / jagra (Jaga-Ragane), agar tidak terganggu
kehidupannya sehari-hari.
Keadaan
ini berlangsung lama, sampai akhirnya penguasa Buleleng Timur, dalam hal ini
adalah Ki Pasek Bulian, mengutus seorang yang dianggap mampu mengatasi perusuh
dari petapa itu. Beliau bernama I Gusti Tambahan, beliau sebenarnya berasal
dari daerah Bangli, dalam perpindahannya ke Denbukit (Buleleng), beliau telah
berjasa pada Ki Pasek Bulian hingga diberikanlah suatu daerah baru dan
selanjutnya bernama Desa Kubutambahan.
Melalui
usaha yang keras dapatlah I Gusti Tambahan membunuh pertapa itu serta nama
Jagat Sari setelahnya berkembang serta diganti namanya menjadi Jagaraga.
0 komentar:
Posting Komentar